Akhirnya Mama Memilih Menjadi Fulltime Mom
Usai
pelaksanaan akad nikah dan walimah tanggal 13 Februari 2011, Mama kembali ke
Bandung dengan segala aktivitas seperti biasa. Mama mengajukan pengunduran diri
dari kantor sebulan kemudian. Hal ini sesuai aturan kerja di kantor Mama bahwa
pengunduran diri karyawan minimal diajukan sebulan sebelumnya. Alhamdulillah
proses pengunduran diri ini berjalan lancar karena alasannya sulit diingkari,
yaitu mendampingi suami. Bagi perempuan yang menikah dengan suami yang tinggal
berbeda kota biasanya akan memilih tinggal di tempat suami. Begitu pula Mama.
Apalagi gaji Mama nggak akan nutup untuk ongkos pulang-pergi Bandung-Bekasi
seminggu sekali. Belum lagi harus membayar kontrakan dengan segala
perabotannya.
Setelah
tinggal di Bekasi Mama masih sering mendapat order editan dari penerbit tempat kerja
Mama dulu di Bandung. Untuk memudahkan pekerjaan Mama ini Ayah memasilitasi
internet di rumah. Setidaknya Mama tidak harus keluar rumah untuk mengambil dan
mengirimkan naskah via email. Apalagi
Mama juga sangat butuh internet untuk mengambil bahan bacaan penunjang
pekerjaan Mama.
Lama
kelamaan Mama lebih menikmati pekerjaan rumahan ini. Tidak harus pergi ke
mana-mana tapi tetap bisa menghasilkan uang. Mama tidak mau ngoyo hingga hanya menerima
order dari satu penerbit. Apalagi Mama harus membagi waktu dengan pekerjaan rutin
rumah tangga. Meski hanya menerima order edit dari satu penerbit, Mama kadang
sampai harus lembur hingga malam hari untuk mengejar deadline yang ditentukan pengorder. Inilah risiko pekerjaan freelancer. Sampai–sampai beberapa pekerjaan
rumah dihendel sama Ayah, seperti mencuci pakaian dan menyetrikanya. Kadang
seharian Mama hanya memasak dan menyapu rumah, sisanya lebih banyak dipakai
untuk menyelesaikan editan.
Kalau
sedang ada orderan nyaris waktu Mama habis untuk mengedit naskah, tapi kalau
sedang kosong bisa santai berhari-hari. Alhamdulillah order editan hampir
selalu datang setiap bulannya hingga sekitar setengah tahun kemudian. Setelah
itu orderan nyaris hilang. Rupanya penerbit tempat Mama bekerja dulu lebih
fokus mencetak Al Qur’an hingga nyaris tidak menerbitkan buku umum.
Sempat
terpikir oleh Mama untuk kembali bekerja kantoran menapaki karier dalam dunia
penerbitan di Bekasi. Kebetulan Mama punya teman yang bekerja sebagai editor di
sebuah penerbit di Bekasi. Mungkin Mama bisa mencari informasi lowongan
pekerjaan darinya. Namun, banyak pertimbangan lain yang kemudian membuat Mama
sedikit menunda keinginan ini. Ayah tidak melarang Mama untuk bekerja lagi.
Namun, kesimpulan beberapa kali diskusi dari hati ke hati sepertinya Ayah lebih
suka Mama tinggal di rumah agar fokus mengurus rumah tangga. Mama akui,
kemampuan Mama dalam mengurus rumah tangga boleh dibilang nol. Mama harus
banyak belajar, terutama memasak. Sebelum menikah Mama hanya bisa memasak sayur
sop dan segala macam tumis. Untuk memasak menu lain harus melihat resepnya di
google.
Mama
sadar, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Termasuk Mama. Semoga kamu bisa
belajar dari kekurangan Mama dan menjadi lebih baik dari Mama. Bagi Mama, hidup
ini adalah sebuah proses belajar. Saat Mama bekerja kantoran Mama banyak
belajar segala hal di luar rumah, kini saatnya Mama belajar banyak hal di dalam
rumah. Dari sinilah Mama mulai menikmati kegiatan rumah dengan segala suka dukanya.
Mama pun tidak lagi terpikir untuk berkarier di luar rumah. Apalagi Mama
membayangkan kalau harus pulang-pergi kerja dengan kondisi macetnya kota.
Bisa-bisa stress di
jalan, deh.
Inilah
saatnya Mama menjadi fulltime mom.
Apalagi Mama memiliki mega proyek utama sebagai seorang ibu, yaitu melakukan
pendekatan intensif denganmu. Dengan menjadi fulltime mom, Mama bisa fokus dan leluasa melakukan tugas Mama ini.
Seminggu sekali Ayah dan Mama mengunjungimu di pesantren. Meski untuk sebuah
proses pendekatan pertemuan ini boleh dibilang sangatlah kurang. Namun, kondisi
ini tidak bisa dihindari. Bagaimana pun kamu harus terus belajar di pesantren
yang berjauhan jarak dengan kami. Meski dirasa kurang secara kuantitas, tapi
Mama mencoba hadir secara kualitas. Sedikit demi sedikit Mama mulai masuk dan
membuka diri denganmu agar kamu nyaman dan benar-benar merasa memiliki sosok
ibu kembali.
Komentar
Posting Komentar